apa sih CB & WC itu?
WC = Wild Caught
yaitu hewan hasil dari tangkapan liar, di tarantula hasil dari WC sangat sulit untuk di pelihara. karena tidak terbiasa dengan enclosure. tetapi antibody lebih kuat dari hasil ternakan. mengapa hasil WC itu gampang mati? yang pertama, mereka sudah terbiasa dengan habitatnya di alam liar. ketika ditangkap lalu berbeda dengan habitat aslinya. dan akan susah beradaptasi dengan lingkungan barunya dan masih ada faktor lain yang menyebabkan kematian, seperti kutuan, penyakit, cacat(kaki putus, luka pada kerapas/abdomen). sebagian orang yang berpengalaman pun lebih memilih hunting tarantula WC untuk tujuan langsung di ternakan agar menghasilkan anak ternakan(CB).
CB = Captive Breed
beda dengan WC. yang hasil tangkapan liar, CB adalah hasil ternakan. jauh lebih banyak poin plus dari hasil CB ketimbang WC. salah satunya bebas dari kutu, penyakit. tetapi tidak selalu hasil CB bebas kutu. bisa aja sang induk hasil WC kutuan lalu menghasilkan eggsac(Kantung Telur) dan menularkan kepada slingnya. tetapi biasanya yang kutuan tidak di jadikan induk, lebih memilih untuk tidak ditangkap & dikembalikan ke habitatnya. mudah adaptasi dengan kandang(Enclosure) tetapi harus sesuai dengan habitat aslinya. setau saya kekurangan dari tarantula hasil CB(Ternakan) antibodynya lebih lemah.
Tarantula lokal Indonesia yang paling sering diburu adalah Selenocosmia Javanensis. cukup miris saya melihat iklan di media sosial maupun di forum jual beli. orang berjualan java(sebutan tarantula Selenocosmia Javanensis) padahal harganya pun ga seberapa. cara menjualnya hingga cara pengirimannya pun asal asalan.(sebagian orang yang kurang edukasi seputar tarantula) sehigngga menjadi mati sia sia.. dari awal hingga sekarang saya melihara tarantula pasti yang dijual hasil tangkapan liar. tidak pernah saya melihat orang jual java ukuran juve - sub adult - adult di labeli "hasil CB" ya sudah jelas, hasil tangkapan liar. banyak pula yang bilang java ini recommended untuk "Newbie" karena harganya murah. menurut saya ini sangat salah. Java terkenal dengan karakternya yang sulit ditebak, mulai dari pola makannya, hingga mati tanpa sebab. belum lagi dia adalah type "burrower" yang cenderung newbie masih memiliki nafsu untuk selalu melihat tarantulanya. dan burrower itu sangat jarang keluar kecuali keadaan sangat lapar atau sedang berkeliling di daerah teritorialnya. sudah banyak hasil tangkapan liar. jadi mulai dari sekarang saya berharap untuk STOP memburu Java hanya untuk kepentingan pribadi. cukup ambil beberapa untuk di breed lalu di sebarkan kepada keeper.
Foto Milik Saya
Expedition Phlogiellus Habitat
Expedition Phlogiellus Habitat
yaitu hewan hasil dari tangkapan liar, di tarantula hasil dari WC sangat sulit untuk di pelihara. karena tidak terbiasa dengan enclosure. tetapi antibody lebih kuat dari hasil ternakan. mengapa hasil WC itu gampang mati? yang pertama, mereka sudah terbiasa dengan habitatnya di alam liar. ketika ditangkap lalu berbeda dengan habitat aslinya. dan akan susah beradaptasi dengan lingkungan barunya dan masih ada faktor lain yang menyebabkan kematian, seperti kutuan, penyakit, cacat(kaki putus, luka pada kerapas/abdomen). sebagian orang yang berpengalaman pun lebih memilih hunting tarantula WC untuk tujuan langsung di ternakan agar menghasilkan anak ternakan(CB).
Foto Milik Imunk Keeg
sling hasil Captive Breed (Cyriopagopus sp.hatihati)
CB = Captive Breed
beda dengan WC. yang hasil tangkapan liar, CB adalah hasil ternakan. jauh lebih banyak poin plus dari hasil CB ketimbang WC. salah satunya bebas dari kutu, penyakit. tetapi tidak selalu hasil CB bebas kutu. bisa aja sang induk hasil WC kutuan lalu menghasilkan eggsac(Kantung Telur) dan menularkan kepada slingnya. tetapi biasanya yang kutuan tidak di jadikan induk, lebih memilih untuk tidak ditangkap & dikembalikan ke habitatnya. mudah adaptasi dengan kandang(Enclosure) tetapi harus sesuai dengan habitat aslinya. setau saya kekurangan dari tarantula hasil CB(Ternakan) antibodynya lebih lemah.
Tarantula lokal Indonesia yang paling sering diburu adalah Selenocosmia Javanensis. cukup miris saya melihat iklan di media sosial maupun di forum jual beli. orang berjualan java(sebutan tarantula Selenocosmia Javanensis) padahal harganya pun ga seberapa. cara menjualnya hingga cara pengirimannya pun asal asalan.(sebagian orang yang kurang edukasi seputar tarantula) sehigngga menjadi mati sia sia.. dari awal hingga sekarang saya melihara tarantula pasti yang dijual hasil tangkapan liar. tidak pernah saya melihat orang jual java ukuran juve - sub adult - adult di labeli "hasil CB" ya sudah jelas, hasil tangkapan liar. banyak pula yang bilang java ini recommended untuk "Newbie" karena harganya murah. menurut saya ini sangat salah. Java terkenal dengan karakternya yang sulit ditebak, mulai dari pola makannya, hingga mati tanpa sebab. belum lagi dia adalah type "burrower" yang cenderung newbie masih memiliki nafsu untuk selalu melihat tarantulanya. dan burrower itu sangat jarang keluar kecuali keadaan sangat lapar atau sedang berkeliling di daerah teritorialnya. sudah banyak hasil tangkapan liar. jadi mulai dari sekarang saya berharap untuk STOP memburu Java hanya untuk kepentingan pribadi. cukup ambil beberapa untuk di breed lalu di sebarkan kepada keeper.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar